Petua Murah Rezeki
dan Kesenangan Hidup
1. Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah
didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu
berkerut.Dengan murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru, sepanjang hidup
saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain
sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah
mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"
2. Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah
roman mukamu. Kau tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia yang miskin
namun wajahnya tidak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab, menurut
Rasulullah SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang
membuat orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk.
3. Dia
pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Mulai hari itu, wajahnya
senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa
mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk
berkeluh kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya
senantiasa mengulum senyum bersahabat.
4. Rupa mukanya berseri.
Tidak hairanlah jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan
suatu pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum. Bahkan
Rasulullah SAW menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi
paling besar pahalanya. Demikian pula seorang suami atau seorang isteri.
5. Alangkah celakanya rumah tangga jika suami isteri selalu berwajah
tegang. Sebab tidak ada persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui
kekeruhan dan ketegangan. Dalam hati yang tenang, fikiran yang dingin
dan wajah cerah, InsyaAllah, apa pun persoalannya nescaya dapat diatasi.
Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang di dalamnya penuh dengan
cinta dan kasih sayang.
dan Kesenangan Hidup
1. Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut.Dengan murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"
2. Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah roman mukamu. Kau tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tidak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab, menurut Rasulullah SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk.
3. Dia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Mulai hari itu, wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat.
4. Rupa mukanya berseri. Tidak hairanlah jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum. Bahkan Rasulullah SAW menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya. Demikian pula seorang suami atau seorang isteri.
5. Alangkah celakanya rumah tangga jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tidak ada persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam hati yang tenang, fikiran yang dingin dan wajah cerah, InsyaAllah, apa pun persoalannya nescaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang di dalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.